BAB I
Istilah ekonomi berasal dari bahasa
Yunani oikonomia. Oikos berarti rumah
tangga, sedangkan nomos berarti
aturan. Oikonomia mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan
hidup dalam suatu rumah tangga. Paul A. Sa,uelson seorang ahli ekonomi dari
Amerika Serikat dalam bukunya Economics,
mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang perilaku orang dan
masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki
beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduki berbagai komoditas untuk
kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai
individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.
Dari
definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa ilmu ekonomi menyangkut hal-hal
berikut.
1. Ekonomi
sangat erat kaitannya dengan perilaku individu dan masyarakat.
2. Adanya
sumber daya langka, tetapi memiliki beberapa alternatif penggunaan.
3. Kegiatan
ekonomi terdiri dari produksi, distribusi (penyaluran), dan konsumsi.
4. Konsumen
bisa saja dalam bentuk masyarakat kelompok atau individu.
Ilmu ekonomi berhubungan dengan hukum
ekonomi. Hukum ekonomi adalah hubungan antara peritiwa-peristiwa ekonomi.
Sebagai contoh, hukum permintaan dan penawaran, apabila penawaran suatu barang
tetap dan permintaan bertambah, maka harga akan naik begitu juga sebaliknya.
Hukum ekonomi tidak berlaku mutlak seperti halnya dalam ilmu pasti, sebab pada
dasarnya hukum ekonomi bertitik tolak dari tingkah laku manusia dalam
masyarakat. Jadi, hukum ekonomi akan berlaku bila keadaan yang lain tetap atau
tidak berubah, keadaan demikian disebut cateris
paribus.
Hukum
ekonomi tidak berlaku mutlak disebabkan beberapa hal berikut ini.
1. Selera
manusia selalu berubah.
2. Tingkat
kebudayaan manusia selalu berubah
3. Pendapatan
masyarakat mengalami perubahan
4. Adanya
perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu
Hubungan
yang terjadi dalam hukum ekonomi dapat dibedakan menjadi seperti berikut.
1. Hubungan
kausal (hubungan sebab akibat)
Suatu peristiwa yang muncul menyebabkan
terjadinya peristiwa yang lain, kejadian ini tidak dapat berlaku sebaliknya.
Contoh gaji pegawai negeri naik, menyebabkan harga mengalami peningkatan
sebagai gaji benar-benar dinaikkan.
2. Hubungan
fungsional
Hubungan yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya. Contoh permintaan banyak sedangkan penawaran sedikit, maka
harga akan naik. Permintaan sedikit sedangkan penawaran banyak, maka harga akan
turun.
1.
Pengertian
Ekonomi Mikro
Ekonomi
mikro adalah suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Ekonomi mikro membicarakan dan membahas
unit-unit individu seperti rumah tangga dan perusahaan, misal bagaimana rumah
tangga mengalokasikan pendapatannya untuk membeli berbagai hal antara lian
sebagai berikut.
a. Tentang
penentuan tingkat produksi suatu perusahaa agar diperoleh laba pada tingkat
yang maksimal.
b. Membahas
biaya perusahaan dalam menghasilkan suatu produk tertentu jenis-jenis struktur
pasar yang dimasuki perusahaan dan industri.
Ekonomi
mikro juga dapat dilihat sebagai rincian dari ekonomi pasar. Dalam ekonomi
mikro ini, pertanyaan-pertanyaan yang biasanya muncul antara lain apa yang akan
diproduksi an beberapa harga yang akan ditawarkankepada konsumen, apa yang
menentukan harga dari brokoli, kalkulator, mobil, dan mengapa harga barang yang
satu naik smentara yang lainnya turun, bagaimana kebijakan pemerintah dapat
memengaruhi pengambilan keputusan perusahaan individu, dan sebagainya. Dari
segi rumah tangga, pertanyaan yang mungkin timbul seperti barang apa yang akan
dibeli dan berapa jumlahnya. Selain itu, pertanyaan yang muncul tentang ekonomi
mikro adalah siapa yang akan mendapatkan barang yang diproduksi. Secara
sistematis, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Apakah
jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi?
b. Bagaimana
cara memproduksi berbagai barang dan jasa tersebut?
c. Untuk
siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?
Pertanyaan yang pertama, mengenai apakah
jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi menunjukkan pentingnya
pilihan-pilihan pembeli dalam perekonomian, sehingga menentukan jenis-jenis
kegiatan yang akan dijalankan dalam perekonomian.
Pertanyaan kedua, merupakan pertanyaan
terbesar bagi para pengusaha dalam roses produksi barang dan jasanya. Untuk
mewujudkan barang dan jasa yang diinginkan, maka diperlukan faktor-faktor
produksi yang juga memiliki permasalahan keterbatasan jumlah sehingga
memerlukan pengorbanan dalam mendapatkannya. Oleh sebab itu, penting bagi para
pengusaha untuk membuat pilihan-pilihan agar dapat mencapai tingkat efisiensi
yang tinggi dalam memproduksi barang dan jasa.
Teori produksi dan biaya produksi serta
struktur pasar (mempengaruhi penentuan harga dan jumlah barang yang akan
diproduksi di tiap pasar) merupakan beberapa hal yang akan dianalisa untuk
menjawab pertanyaan kedua diatas. Hubungan interaksi antara produsen dengan
rumah tangga (sebagai penyedia faktor produksi maupun konsumen) akan menentukan
corak dari distribusi pendapatan yang nantinya akan menjawab pertayaan ketiga.
Tiga pertanyaan besar ini juga terangkum
pada tiga teori utama dalam ekonomi mikro yaitu teori harga, teori produksi,
dan teoi distribusi. Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan
permintaan barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang
mempengaruhinya, bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,
dan sebagainya. Sementara itu, teori produksi menganalisa biaya produksi serta
tingkat produksi optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba
maksimum. Pada teori distribusi membahas tingka upah tenaga kerja, tingkat
bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari
pengusaha.
Pada akhirnya ekonomi akan dapat
menjawab pertanyaan mengapa rumah tangga yang kaya dapat menikmati hasil produksi
yang lebih banya dari keluarga miskin, kekuatan apa yang menentukan distribusi
dari hasil produksi. Semuanya itu merupakan area yang terdapat dalam ekonomi
mikro. Dengan memahami ekonomi mikro akan lebih mudah bagi kita untuk memahami
sebuah masyarakat.
Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang
mempelajari (membahas) perekonomian sebagai suatu keseluruhan dan mengakibatkan
unit-unit endivenden serta masalah-masalah yang dihadapi individu/unit-unit
tersebut. Ekonomi makro memusatkan perhatian pada perekonomian secara
keseluruhan (total output) dan tingkat harga umum bukan tingkat produksi per
perusahaan atau harga suatu unit produk. Ekonomi makro membahas isu-isu penting
yang selalu dihadapi suatu perekonomian. Analisisnya berusaha memberikan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti berikut.
a. Faktor
apakah yang menentukan tingkat perekonomian suatu negara?
b. Mengapa
pertumbuhan ekonomi selalu tidak konstan?
c. Mengapa
pengangguran dan kenaikan harga selalu terjadi?
Ekonomi makro tidak hanya menerangkan
faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi negara dan keadaan yang
menciptakan berbagai masalah tetapi juga menerangkan pula langkah-langkah yang
dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah.
Berikut
ini masalah ekonomi makro yang dihadapi suatu negara.
a. Masalah
pertumbuhan ekonomi
b. Masalah
ketidakstabilan kegiatan ekonomi
c. Masalah
pengangguran
d. Masalah
inflasi serta ketimpangan neraca perdagangan serta neraca pembayaran
Ketika dalam ekonomi mikro kita hanya
terfokus pada produk secara individu dan harga secara relatif, dalam ekonomi
makro kita melihat secara keseluruhan tingkatan harga dan seberapa cepat (atau
lambat) kenaikan (atau penurunannya). Pertanyaan yang muncul dalam ekonomi
makro antara lain berapa banyak orang yang dipekerjakan atau menganggur tahun
ini dalam suatu perekonomian atau dalam area geografis tertentu, karena banyak
orang yang ingin dan mampu bekerja namun tidak memperoleh pekerjaan, dan faktor
yang menentukan jumlah permintaan akan tenaga kerja tersebut, dan semuanya
dilihat secara agregat.
Dengan mempelajari ekonomi secara
agregat, kita dapat memberikan perhatian penuh terhadap suatu isu atau
kejadian-kejadian penting yang sedang berlangsung dalam perekonomian secara
keseluruhan. Kelemahannya mungkin akan ada beberapa detail yang akan
terlewatkan jika kita melihat secara menyeluruh, namun di samping itu kita akan
mendapatkan gambaran besar tentang ekonomi.
Dengan ekonomi makro kita dapat melihat
adanya kesempatan dan kesulitan yang dialami suatu perekonomian secara
keseluruhan. Ketiga tingkat harga dalam suatu perekonomian meningkat, maka
hasil dari komoditas yang ada dalam perekonomian tersebut akan meningkat dan
diiringi pula dengan peningkatan pendapatan secara keseluruhan.
Ketika tingkat pengangguran meningkat,
maka para pekerja dalam perekonomian tersebut akan memiliki resiko kehilangan
pekerjaan yang besar pula, yang akan mengurangi pendapatan mereka. Pergerakan
ekonomi secara agregat ini berkaitan erat dengan individu yang terdapat dalam
sebuah perekonomian, misalnya saja tentang keberlangsungan tempat kerja mereka
dan harga barang-barang yang akan mereka beli. Keterkaitan inilah yang
menjadikan pentingnya untuk memahami dan mempelajari ekonomi makro.
Sebagai kesimpulan, kita dapat
menggambarkan ekonomi mikro sebagai pohon dan ekonomi makro sebagai hutan.
Pohon melambangkan bahwa ekonomi mikro itu fokus terhadap individu, baik
perusahaan maupun rumah tangga.
Hutan terdiri dari banyak pohon,
maksudnya ekonomi makro yang memandang ekonomi secara keseluruhan, mendapatkan
agregat tersebut dan penggabungan nilai keseluruhan dari individu-individu
tersebut.
Perbedaan ekonomi mikro dengan
ekonomi makro
Bahan
Analisis
|
Ekonomi
Mikro
|
Ekonomi
Makro
|
Harga
|
Analisis harga
tentang harga barang tertentu
|
Analisis harga
tentang harga keseluruhan
|
Unit
analisis
|
Analisis tentang
tingkah laku pelaku ekonomi tertentu seperti produsen dan konsumen
|
Analisis tentang
permasalahan ekonomi secara keseluruhan seperti produksi nasional,
pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi
|
Tujuan
analisis
|
Memahami bagaimana
mengalokasikan produksi agar dicapai kombinasi yang tepat
|
Menganalisis pengaruh
kegiatan ekonomi tertentu terhadap kinerja perekonomian secara nasional
|
C.
Peranan
Pemerintah
Campur tangan pemerintah terbesar pada
sistem ekonomi komando dan campur tangan terkecil ada pada sistem ekonomi
pasar. Sementara itu, sistem ekonomi campuran berada diantara keduanya.
Meskipun memiliki kadar yang berbeda, ketiga sistem ekonomi ini tetap membutuhkan
campur tangan pemerintah untuk mencapai kestabilan ekonominya, baik dalam segi
makro dan mikro.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah
bentuk peran pemerintah seperti apa yang diperlukan untuk mencapai tujuannya,
yaitu kestabilan ekonomi? Bank dunia, dalam laporan Pembangunan Dunia tahun
1997, membagi fungsi negara menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat prioritas
yang ingin dicapai. Kategori ini meliputi fungsi minimal, fungsi menengah dan
fungsi aktivis.
1. Fungsi
Minimal
Fungsi
ini terkait dengan peranan pemerintah sebagaimana sangat mendasar dan harus
dilaksanakan dalam sebuah negara. Fungsi ini antara lain meliputi penyediaan
pertahanan negara, hukum dan keteraturan, pengakuan hak milik pribadi,
perlindungan kaum miskin, manajemen makroekonomi, dan kesehatan masyarakat.
2. Fungsi
Menengah
Peranan
pemerintah berdasarkan fungsi ini dapat dilakukan setelah fungsi-fungsi minimal
telah tercapai. Fungsi ini antara lain penyediaan fasilitas pendidikan,
regulasi keuangan, perlindungan lingkungan, perlindungan konsumen dan
penyediaan asuransi sosial.
3. Fungsi
Aktivis
Peranan
pemerintah berdasarkan fungsi ini dapat diambil secara efektif setelah dua
fungsi sebelumnya. Seringkali pula fungsi ini dikatakan sebagai peran yang
paling ‘ambisius’ dari sebuah negara. Peran pemerintah yang masuk dalam fungsi
ini adalah pengembangan pasar domestik, dan retribusi aset yang dimiliki oleh
setiap warga negara.
D. Pengertian
Ekonomi Makro dan Permasalahannya
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi
makro terletak pada cara pandangnya dalam mempelajari ilu ekonomi. Kalau
ekonomi mikro mempelajari kegiatan ekonomi dari unit ekonomi individual,
sedangkan ekonomi makro mempelajari kegiatan ekonomi secara totalitas.
Teori
ekonomi makro lahir dengan ditandai terbitnya buku The General Theory of Employment Interest and Money pada tahun 1937
oleh John Mayard Keynes.
1. Permasalahan
Ekonomi Makro
Ekonomi
makro merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang dapat membantu memecahkan
permasalah kebijakan ekonomi secara umum. Tugas pengendalian ekonomi makro
adalah mengusahakan agar perekonomian suatu negara bisa bekerja dan tumbuh
secara seimbang terhindar dari keadaan yang menggangu keseimbangan umum.
2. Pengangguran
Proses
pembangunan ekonomi juga ditandai adanya perubahan struktur penduduk dan
ketenagakerjaan terjadi karena jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada
ketersediaan lapangan kerja. Berdasarkan tingkat pengangguran ini dapat
diketahui apakah perekonomian sudah mencapai kesempatan kerja penuh (full employment) atau belum.
3. Permasalahan
Kependudukan dan Ketenagakerjaan di Indonesia
a. Pertumbuhan
penduduk dan struktur
Dengan
adanya transisi demografi akan terjadi pergeseran darikeadaan kematian,
kelahiran, kematian rendah, tingkat pertumbuhan penduduk, dan jumlah penduduka
yang menjadi tanggungan penduduk usia kerja (dependency ratio).
b. Urbanisasi
Dengan
adanya perubahan struktur permintaan dari hasil pertanian ke permintaan hasil
industri menebabkan industri berkembang pesar sehinga penduduk banyak yang
meninggalkan sektor pertanian pindah ke sektor industri dengan harapan menerima
upah yang lebih baik, untuk itulah timbul urbanisasi.
c. Tenaga
kerja
Dengan
pertumbuhan penduduk rata-rata masih agak tinggi dan terbatasnya lapangan
kerja, bagi pekerja di Indonesia akibat krisis multidimensi, maka tenaga kerja
masih menjadi persoalan serius untuk segera dicari pemecahannya.
Beberapa
masalah penting dalam perekonomian suatu negara, yaitu masalah pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan
pereonomian yang menyebabkan bertambahnya barang dan jasa yang diproduksi
masyarakat
Dalam
pertumbuhan ekonomi ada beberapa hal yang harus dihadapi antara lain sebagai
berikut :
1. Masalah
Kependudukan
Adal
lima masalah yang harus dihadapi pemerintah di bidang kependudukan, yaitu
sebagi berikut :
a. Jumlah
penduduk yang sangat besar. Indonesia sebagai salah satu negarayang terbesar di
dunia, maka banyak masalah yang dihadapi dalam pertumbuhan ekonomi.
b. Laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi
c. Komposisi
penduduk menurut umur yang tidak menguntungkan dimana usia muda berada dalam
jumlah paling besar. Berarti penduduk yang usia angkatan kerja setiap tahun
semakin meningkat dan kebutuhan lapangan kerja semakin besar.
d. Penyebaran
penduduk tidak merata sekitar 70% penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa. Ini
membuat potensi alam yang ada diluar pulau Jawa tidak dikelola secara maksimal.
e. Arus
urbanisasi yang relatif tinggi. Penduduk perkotaan berkembang semakin pesat
karena sebagian masyarakat berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan.
Langkah-langkah
untuk megatasi masalah kependudukan :
a. Mengendalikan
tingat kelahiran dengan program keluarga berencana
b. Mengurangi
tingkat kematian ibu dan anak melalui program peningkatan gizi keuarga
c. Mengadakan
transmigrasi lokal maupun nasional untuk pemerataan penduduk
d. Mengadakan
proyek-proyek didaerah serta proyek padat karya untuk mningkatkan taraf hidup
masyarakat dan mengurangi arus urbanisasi.
2. Masalah
Kemiskinan
Kemiskinan
adalah perwujudan dari keadaan kekurangan dan keterbelakangan masyarakat kebijakan pemerintah untuk
mengatasi kemiskinan antara lain sebagai berikut.
a. Kebijakan
trilogi pembangunan
b. Kebijakan
impres desa tertinggal (IDT.
c. Pemberian
kredit modal kerja permanent
d. Pemberdayaan
koperasi
e. Pemberian
kredit usaha kecil
f. Pengembangan
g. Program
bapak angkat untuk usaha kecil
3. Masalah
Keterbelakangan
Indonesia
masih termasuk negara terbelakang di bidang berikut ini:
a. Pendidikan,
tingkat pendidikan rendah karena sebagian besar penduduk Indonesia hanya
berpendidikan dasar
b. Kesehatan,
tingkat kematian cukup tinggi dikarenakan keterbatasan tenaga medis,
obat-obatan, dan peralatan
c. Ekonomi,
rendahnya pendapatan per kapita banyaknya pengangguran terbatasnya pasar untuk
produk dalam negeri tingkat manajemen dan profesionalitas rendah
d. Kemajuan
teknologi, Indonesia masih banyak mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri
untuk pekerjaan tertentu. Peralatan masih sederhana, peralatan mesin-mesin yang
berteknologi didatangkan dari luar negeri.
4. Masalah
Lapangan Kerja
Akibat
dari krisis ekonomi, yaitu meningkatnya pengangguran baik di desa maupun kota.
Pengangguran di negara kita tidak semata-mata terjadi karena tidak tersedianya
lapangan kerja, tapi juga disebabkan oleh berikut ini.
a. Rendahnya
mutu angkatan kerja baik dari segi pendidikan, keterampilan maupun penguasaan
IPTEK
b. Banyaknya
lulusan pendidikan menengah dan tinggi setiap tahun sehingga terjadi
ketimpangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja
Usaha
yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja.
a. Peningkatan
pendidikan
b. Pemerataan
kursus keterampilan
c. Pemerataan
pembangunan
d. Proyek-proyek
padat karya
e. Pemberian
kredit usaha kecil
5. Masalah
Pemerataan Pembangunan
Pembangunan
tidak merata mengakibatkan terjadinya jurang pemisah antara daerah yang satu
dengan yang lain. Program-program yang dijalankan pemerintah untuk mengatasi
masalah ini antara lain sebagai berikut .
a. Pemerataan
pembagian pendapatan
b. Pemerataan
kesempatan kerja
c. Pemerataan
kesempatan berusaha
d. Pemerataan
pembangunan ke seluruh tanah air
e. Pemerataan
kesempatan untuk memperoleh keadilan
f. Kesempatan
untuk memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
6. Masalah
Inflasi
Inflasi
adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
Faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi antara lain sebagai berikut.
a. Tingkat
pengeluaran keseluruhan melibihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang
dan jasa
b. Tuntutan
kenaikan upah pekerja
c. Kenaikan
harga barang impor
d. Penambahan
penawaran uang
e. Kekacauan
politik dan ekonomi
7. Ketidakseimbangan
Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Neraca
pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang mnunjukkan aliran pembayaran
dari negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke negara lain dalam
satu tahun. Defisit neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek buruk terhadap
kegiatan dan kestabilan ekonomi suatu negara. Defisit akibat dari impor
berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri
karena konsumen mengganti barang yang diproduksi dalam negeri dengan barang
impor.
Lembar Kegiatan
I.
Kerjakan
tugas di bawah ini!
Tantangan
Ekonomi Indonesia 2006
Kondisi ekonomi mikro Indonesia
mendekati akhir tahun pada saat ini terlihat membaik dengan menguatnya nilai
mata uang rupiah sampai ke level Rp 9.400 (pada 12 Desember), kemudian melemah
lagi sebesar Rp 9.700 (14 Desember 2005), tetapi menguat lagi Rp 9.500 dan
meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan ke level Rp 1.300 (12 Desember 2005).
Hal tersebut diikuti dengan tindakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar
minyak industri untuk Desember 2005 berkisar 4,9 – 14,4%, disebabkan mengikuti
kecenderungan penurunan harga minyak mentah di pasar internasional.
Harga BBM per liter yang berlaku mulai 1
Desember 2005 adalah premium Rp 5.150, minyak tanah Rp 5.550, minyak solar Rp
5.340, minyak diesel Rp 5.180, dan minyak bakar Rp 3.680. dibandingkan dengan
harga bulan November, harga minyak tanah turun paling tajam, yaitu sebesar 14,4
persen, disusul solar 13,5 persen, minyak diesel 12,8 persen, permium 12,6 persen,
dan minyak bakar 4,9 persen.
Yang menjadi masalah adalah apakah hal
tersebut merupakan sinyal dan akan menambah optimisme rakyat Indonesia terhadap
kondisi ekonomi makro di tahun 2006. Kondisi ekonomi makro Indonesia yang
membaik pada saat ini lebih didominasi oleh sentimen pasar, menguatnya nilai
tukar lebih dikarenakan oleh adanya isu-isu, bukan karena kinerja ekonomi
makro. Menurut pendapat para ekonomi ada beberapa masalah yang harus diselesaikan.
Pertama, sistem nilai tukar mengambang yang berlaku selama ini, mungkin tidak
cocok untuk Indonesia, walaupun hal itu tidak berlaku di negara lain. Kedua,
demikian juga dengan sistem capital
inflow dan capital outflow yang
menganut sistem bebas mungkin perlu ditinjau kembali. Ketiga, hal yang ketiga sama
dengan dua masalah yang di atas, yaitu sistem rezim devisa bebas juga perlu
ditinjau kembali.
Nilai rupiah yang menguat adalah karena
adanya capital inflow yang besar yang
dilakukan oleh spekulator antara lain dengan pembelian SUN oleh investor asing.
Seperti kita ketahui hal tersebut bisa saja menjadi capital flight sewaktu-waktu karena sistem bebas yang kita anut
tersebut. Pembentukan tim ekonomi yang baru, reshuffle cabinet, dan rencana pengembangan infrastruktur juga akan
memperkuat optimisme rakyat Indonesia terhadap harapan membaiknya kondisi
ekonomi makro Indonesia di tahun 2006.
Sumber
: www.waspndn.co.id
0 komentar:
Posting Komentar